PrimaHrd – Sebelum anda mengajukan permintaan cuti kepada atasan sebaiknya perhatikan beberapa hal agar disetujui. Hal ini penting utnuk meminimalisasi konflik dan menjaga reputasi anda.
Pada titik tertentu selama masa bekerja, setiap karyawan mungkin perlu mengambil cuti. Meski cuti merupakan hak karyawan, pengajuannya tetap harus dibarengi alasan yang jelas agar permintaan cuti disetujui atasan.
Alasan permintaan cuti bermacam-macam, seperti cuti menikah, cuti bersalin atau melahirkan, cuti sakit, berkabung karena kehilangan anggota keluarga, bahkan mengejar hobi atau keinginan untuk bepergian yang masih tertunda.
Sebelum anda mengajukan permintaan cuti tersebut, ada baiknya untuk mengetahui dan paham betul kebijakan perusahaan. Anda juga harus memiliki penjelasan yang jelas tentang alasan mengambil izin rehat.
Mengutip dari beberapa sumber, Berikut 7 Tips Agar Permintaan Cuti Anda Disetujui Atasan
1. Ketahui hak-hak Anda sebelum berdiskusi tentang cuti dengan atasan
Pahami aturan cuti yang ada di perusahaan supaya Anda dapat menyesuaikannya yang ingin diambil dengan regulasi yang berlaku.
Misalnya, merencanakan untuk mengambil hak cuti tahunan atau karena alasan penting lainnya. Selain itu ada baiknya kamu membuat pertimbangan agar sejalan dengan prosedur perusahaan.
2. Memberi tahu atasan lebih awal
Berikan pengajuan lebih awal supaya atasan bisa mempersiapkan orang lain untuk mengisi (in charge) posisi dan tanggung jawab selama Anda tinggalkan.
Dengan mengajukan izin yang tidak tiba-tiba dan waktu yang terlalu cepar, besar kemungkinan permintaan Anda akan diterima.
3. Utarakan pada bos
Untuk mengambil cuti, sebaiknya langsung katakan saja kepada atasan. Tak perlu memberitahu rekan kerja sebelum mengajukan keinginan izin kepada atasan. Jangan biarkan kabar ini terdengar dari atasan melalui karyawan lain.
4. Jangan memaksa agar permintaan cuti disetujui
Meski sudah dibayang-bayangi cuti untuk liburan, tetap sabar menanti keputusan atasan. Jangan memaksa dan ambil cuti jauh-jauh hari agar dikabulkan.
Jangan pernah sedikit pun memaksakan kehendak untuk mengambil cuti, serahkan keputusan kepada atasan. Apakah permohonan Anda dikabulkan atau tidak, biarkan atasan yang menentukan.
5. Jadwalkan pertemuan
Jadwalkan pertemuan tatap muka langsung dengan atasan Anda, pilihlah waktu yang tepat saat ingin mengadakan pertemuan. Hindari menjadwalkan bertemu di saat atasan Anda sedang banyak pekerjaan atau stres.
Anda juga harus mempertimbangkan waktu terbaik untuk mendiskusikan hak Anda sebagai karyawan supaya besar kemungkinan pengajuan cuti dikabulkan.
6. Cuti paruh waktu
Jika di perusahaan memungkinkan untuk melakukan cuti paruh waktu, Anda beruntung. Karena dengan mengambilnya, Anda bisa melakukan pekerjaan dan cuti secara bersamaan.
Rehat paruh waktu pada dasarnya mengurangi jam kerja Anda supaya bisa melakukan aktivitas lain di samping bekerja di jam kerja. Biasanya cuti seperti ini paling mudah dikabulkan oleh atasan.
7. Buat alasan yang jujur
Jika kamu cuti dengan alasan sakit, perusahaan tidak akan memaksa karyawannya untuk terus bekerja. Namun mereka akan menindaklanjuti alasan karyawannya apabila ditemukan ketidakjujuran, seperti meminta surat keterangan sakit dari dokter.
Oleh sebab itu, bijaksanalah dalam menentukan alasan mengambil izin dan jujur pada situasi saat ini dan meminta porsi rehat yang sesuai.