Pada artikel Pada artikel ini akan di bahas mengenai kekurangan pada mesin absensi finger print.

Kekurangan mesin absensi fingerprint

Seiring semakin bertambahnya pengguna dari aplikasi PrimaHRD, tim telah menemukan banyak pengalaman baru perihal pengaplikasian PrimaHRD pada kegiatan operasional perusahaan-perusahaan.

Pada studi kasus kali ini, tim PrimaHRD menemukan beberapa kelemahan yang ditemukan pada saat pengaplikasian absensi mesin absensi fingerprint online suatu perusahaan yang tidak bisa kami sebutkan namanya.

Kelemahan terbesar yang dibahas adalah:

Absensi double

Pada dasarnya mesin absensi fingerprint adalah mesin yang dibuat dengan fungsi dan kemampuan yang luar biasa. Namun, mesin bukanlah manusia yang dapat menyesuaikan dan selalu berkembang.

Sekomplit apapun suatu sistem operasional sebuah perusahaan, selalu saja ada celah yang merupakan kekurangan sistem. Disini adalah penyalahgunaan jabatan dalam penggunaan absensi.

Bukan mesin salah, tetapi mesin tidak mensupport kondisi seperti ini.

Ketika mendaftarkan data karyawan baru, hampir tidak pernah ada seorang direktur mendaftarkan data seorang karyawan. Hal yang pastinya dikerjakan oleh seorang HRD. Selain memang tugas dan tanggungjawabnya, tetapi inilah yang menjadi celah dan peluang bagi seorang HRD jahat untuk melakukan kecurangan.

HRD dapat dengan mudah membuat data palsu dari karyawan yang sudah keluar ataupun data baru yang dimanipulasi. Tanpa sepengetahuan direktur tentunya.

Pada perusahaan X, seorang HRD membawahi 850 karyawan. Terdapat 3 HRD pada perusahaan tersebut. Bayangkan saja, jika ada 10 karyawan fiktif. Kira-kira 10 orang x upah 3.000.000,- saja.. sudah 30.000.000,- hilang tanpa diketahui.

Solusi dari kekurangan mesin absensi fingerprint

PrimaHRD telah dan sanggup mengcover atau melindungi database perusahaan dengan sempurna. Mengatasi semua perubahan data, baik absensi maupun input data baru hingga log absensi sekalipun.

Cara ke I: Approval System

Setiap ada perubahan yang terjadi membutuhkan sistem approval melalui mobile ataupun pc oleh pimpinan ataupun seorang ataupun lebih yang dipercaya oleh perusahaan.

Cara ke II: Face Recognition

Dengan face recognition, tidak akan ada istilah absensi double. Dengan teknologi 3d depth, menjadikan kamera handphone anda mampu untuk mendeteksi kedalaman suatu gambar sehingga tidak ada absensi fiktif seperti yang dapat terjadi pada kasus fingerprint. Penanggunjawab / direksi hanya perlu sekali saja mengapprove karyawan terdaftar melalui handphone nya dan akan berlaku selamanya.

Selain hal diatas, PrimaHRD juga telah dilengkapi dengan modul penghitungan BPJS yang sangat lengkap. Anda dapat membaca lebih detail pada halaman Jenis BPJS yang ada di Indonesia.

 

WhatsApp us